DESKRIPSI:
Beberapa kisah di Kisah 1001 Malam yang ditulis dalam buku ini adalah dongeng dari daerah Timur. Orang-orang Asia, Arab, dan Persia menceritakan dongeng-dongeng ini dengan cara mereka sendiri, bukan untuk anak-anak, melain-kan untuk orang dewasa. Zaman dulu, belum ada novel atau buku cetak, tetapi ada orang-orang yang memang perkerjaan-nya menghibur lelaki dan wanita dengan menceritakan kisah atau dongeng.
Mereka memodifikasi dongeng-dongeng, dan menjadikan tokoh-tokoh seperti Muhammad yang baik, tinggal di Bagdad atau India. Karenanya, peristiwa itu sering dianggap terjadi pada masa pemerintahan khalifah agung, atau penguasa Mahaadil, Harun al Rasyid, yang tinggal di Bagdad pada 786-808 Masehi. Penasihat yang mendampingi khalifah juga merupakan orang asli dari keluarga besar Bar-meki. Ia dihukum mati oleh khalifah dengan cara yang sangat kejam dan tidak ada yang tahu mengapa.
Kisah-kisah itu pasti telah diceritakan dan diadaptasi sesuai masa yang sekarang, jauh lama setelah khalifah meninggal, ketika tidak ada yang tahu persis. Akhirnya, beberapa pendongeng berpikir untuk menuliskan kisah-kisah itu, dan memperbaikinya menjadi semacam kerangka kerja, seolah-olah semuanya telah dinara-sikan ke Sultan yang kejam terhadap istrinya.
Mungkin kisah -kisah itu ditulis pada masa Edward I bertarung dengan Ro-bert Bruce. Perubahan kisah-kisah itu dilakukan pada waktu-waktu yang berbeda. Bahkan banyak kisah yang sangat mem-bosankan dan bodoh yang dimasukkan, dan memiliki banyak ayat. Karenanya, buku ini tidak dimasukkan banyak ayat.
